CCTV

Rabu, 04 Maret 2015

raja-raja kerajaan seriwijaya

.Raja-raja Sriwijaya

Dari abad ke-7 sampai ke-13 Masehi, Kerajaan Sriwijaya pernah di pimpin oleh raja-raja di bawah ini, yaitu:
1.     Dapunta Hyang Sri Jayanasa
2.    Sri IndravarmanChe-li-to-le-pa-mo
3.    Rudra VikramanLieou-t’eng-wei-kong
4.    Maharaja WisnuDharmmatunggadewa     
5.    Dharanindra Sanggramadhananjaya
6.    Samaragrawira
7.    Samaratungga
8.    Balaputradewa
9.    Sri UdayadityavarmanSe-li-hou-ta-hia-li-tan
10.  Hie-tche (Haji)
11.   Sri CudamanivarmadevaSe-li-chu-la-wu-ni-fu-ma-tian-hwa
12.  Sri MaravijayottunggaSe-li-ma-la-pi
13.  Sumatrabhumi
14.  Sangramavijayottungga
15.  Rajendra Dewa KulottunggaTi-hua-ka-lo
16.  Rajendra II
17.  Rajendra III
18.  Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa
19.  Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa
20. Srimat Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa





Kerajaan Sriwijaya (atau juga disebut Srivijaya) adalah salah satu kemaharajaan maritim yang kuat di pulau Sumatera dan banyak memberi pengaruh di Nusantara dengan daerah kekuasaan membentang dari Kamboja, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Dalam bahasa Sansekerta, sri berarti “bercahaya” dan wijaya berarti “kemenangan”.


         Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7; seorang pendeta Tiongkok, I Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan. Prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya juga berada pada abad ke-7, yaitu prasasti Kedukan Bukit di Palembang, bertarikh 682. Kemunduran pengaruh Sriwijaya terhadap daerah bawahannya mulai menyusut dikarenakan beberapa peperangan diantaranya serangan dari raja Dharmawangsa Teguh dari Jawa di tahun 990, dan tahun 1025 serangan Rajendra Chola I dari Koromandel, selanjutnya tahun 1183 kekuasaan Sriwijaya dibawah kendali kerajaan Dharmasraya.


        Setelah Sriwijaya jatuh, kerajaan ini terlupakan dan eksistensi Sriwijaya baru diketahui secara resmi tahun 1918 oleh sejarawan Perancis George Cœdès dari École française d’Extrême-Orient.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar