**Sejarah Islam di Indonesia yang ditutupi oleh Dunia**
﴾ Al Hajj:73 ﴿“Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu…………”
Imam Jalaudin as-Suyuthi (wafat tahun 911 H) dalam kitabnya Al-Itqan fi Ulum al-Qur’an menulis: “Disunahkan membaca Al-Qur’an dengan tadabbur [merenungkan kandungan maknanya] dan tafahhum [berusaha memahami kandungan maknanya], karena hal itu merupakan maksud teragung dan tujuan terpenting [dari membaca Al-Qur’an], dengannya dada akan lapang dan hati akan mendapatkan cahaya.”
Allah Ta’ala berfirman:
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ
‘[Al-Qur’an adalah] sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh berkah, agar mereka mentadabburi ayat-ayatnya…” (QS. Shad [38]: 29)
Allah Ta’ala juga berfirman:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
“Maka apakah mereka tidak mentadabburi Al-Qur’an ataukah pada hati mereka terdapat gembok-gembok penghalangnya?” (QS. Muhammad [47]: 24)
Imam Muhammad Thahir bin ‘Asyur at-Tunisi (wafat tahun 1393 H) menulis:
وَحَرْفُ أَمْ لِلْإِضْرَابِ الِانْتِقَالِيِّ. وَالْمَعْنَى: بَلْ عَلَى قُلُوبِهِمْ أَقْفَالٌ وَهَذَا الَّذِي سَلَكَهُ جُمْهُورُ الْمُفَسِّرِينَ
“Huruf am [ataukah] dalam ayat tersebut berfungsi sebagai bentuk kebalikan pepindahan. Maknanya adalah [mereka tidak mentadaburi Al-Qur’an] justru [karena] pada hati mereka terdpat gembok-gembok penghalangnya. Inilah penafsiran yang ditempuh oleh mayoritas ulama tafsir.” (Muhammad Thahir at-Tunisi, At-Tahrir wa at-Tanwir fit Tafsir, 26/113)
Maksud dari pernyataan Imam Muhammad Thahir bin ‘Asyur at-Tunisi diatas adalah, ketika tafsiran AL-Qur’an telah dirubah2 oleh ulama-ulama yg mementingkan politik, maka kita patut untuk mentadaburi AL-Qur’an untuk mengetahui makna tafsiran yg sebenarnya, seperti dibawah ini..
﴾ Al Anfaal:29 ﴿Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan (pembeda mana yg haq dan mana yg bathil). Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.
Sebelum kita memulai perjalanan menelusuri pelajaran Ilmu Allah SWT ini yg terlihat seperti “menyesatkan dan banyak yg dihubung-hubungkan” dikarenakan kita awam dan hanya melihat dari sisi negativnya atau melihat dari satu sudut pandang saja tanpa mempelajarinya lebih dalam lagi atau menguji materi berdasarkan tempat kejadian sambil berhusnuzon, kita harus melihat dasar dalil AL-Qur’an untuk membuktikan disuatu hari nanti, apakah ilmu2 dari artikel ini benar atau salah seperti yg dikatakan suroh berikut (sesuai dengan petunjuk rosul SAW tentang akhir zaman dengan membaca suroh AL-Kahfi, karena tidak mungkin zaman ini dinamakan dengan zaman akhir atau zaman babak ke 4 mulkan jabariyah “penguasa diktator/penguasa2 yg memaksakan kehendak” jika tidak ada fitnah2 besar seperti sejarah2 yg dimanipulasi/difitnah dan di ubah2 nama2 tempatnya) :
﴾ Al Kahfi:70 ﴿Dia berkata: “Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu”.
Jika Jackie Chan dalam filmnya “The Karate Kid” mengajarkan muridnya Kung Fu dengan metode yg tidak biasa dilakukan oleh guru2 lain, sehingga muridnya tidak sabar dan ingin mengakhiri latihannya dan kemudian Jackie Chan menerangkan bahwa “Kung Fu ada dikehidupan/kegiatan kita sehari-hari”. Begitu juga dengan nabi khidir As yg mengajarkan ilmu Allah SWT kepada nabi Musa As dan admin yg akan membahas dan menjelaskan ilmu Allah SWT yg seluas langit dan bumi dengan metode yg tidak biasa (banyak yg dihubung-hubungkan yg tentunya dengan dalil agar menjadi sebuah ilmu yg benar dan lurus, seperti halnya sebatang lidi yg telah di patah-patahkan lalu kita sambungkan dengan perekat/lem agar sebatang lidi itu menjadi TEGAK LURUS dan MEMANJANG, seperti sedia kala).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar